Total Tayangan Halaman

Minggu, 05 April 2015

Saatnya Kapalku Berlabuh


Banyak orang bilang, "menunggu adalah hal yang paling membosankan", 
mungkin statemen itu memang benar, namun tidak berlaku untuk semuanya bahkan terkadang menunggu juga menyenangkan, tergantung bagaimana kita mengisi penantian itu.
Menunggu akan menjadi mengasikkan jika waktu itu diisi dengan berbuat hal positif, misalnya saat menunggu jadwal keberangkatan di bandara, kita bisa sambil ngaji, wiridan, baca buku, main game, menulis cerita, dll.

Sama halnya, saat menunggu sesuatu yang besar dan berarti, menunggu datangnya jodoh, atau calon suami/istri. Sebagai seorang muslim/muslimah, kita juga harus aktif dan kreatif dalam mengisi waktu penantian itu. Jangan sampai waktu terbuang sia-sia. Terus ibadah, terus belajar, terus berusaha dan ukir prestasi bersejarah, agar penantian itu tidak membuat hidup kita sia-sia.

Saat kuputuskan untuk menunggu tunanganku yang sedang studi di Yaman, sejak Juni 2010 yang lalu. B
anyak orang bertanya, "berapa tahun masnya di sana?"
aku jawab, "insyaallah 4 tahun lagi", merekapun berkata "wah lama banget ya",
Tapi itu tidak mengapa bagiku, karena aku yakin penantian ini indah dan bersejarah.

Alhamdulillah...selama menunggunya aku bisa menyelesaikan studi S2, bisa belajar menghafal al Quran, bisa meraih prestasi tingkat Propinsi-Nasional, bisa bekerja dan melanjutkan studi S3-ku. Hingga tak terasa, saat ini aku sudah melewati 4,7 tahun penantian ini dan tersisa satu bulan lagi.

Hari berlalu pergi, minggu dilewati, bulan dilalui, dan tahunpun berganti.
Setelah melewati luasnya samudera penantian...kini saatnya kapalku berlabuh.
saat mereka bertanya, "kapan menikah?",
akhirnya aku bisa menjawab, "insyaallah 7 Mei 2015" .
Subhanallah… Semua karena rahmat dan ridho-Nya.

"Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan".

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

Mengapa aku memilihnya dan bersedia untuk menunggunya?

Semua tentang cinta, tak akan pernah berakhir...
ceritanya abadi menyisakan kenangan berwarna, seindah pelangi...

Terimakasih Allah, Engkau hadirkan ia dalam skenario hidupku,
ketika aku lelah menata hati dan rasaku,
ketika aku butuh seseorang yang dapat mendengar kisahku,
ketika aku butuh sahabat untuk terus mengejar impian dan cita-cita,
Saat itulah Engkau kenalkan ia untukku

Dan ketika saatnya aku ingin memilih calon imamku,
Engkau takdirkan ia datang ke Rumah dan melamarku di hadapan kedua orang tuaku.
Semua terasa serba tiba-tiba, itulah rahasia terindah-Mu...
Terimakasih Allah...

Ia bukanlah pemuda tampan yang banyak disanjung wanita,
Ia bukanlah mahasiswa yang penuh dengan segudang prestasi akademik,
Ia bukanlah saudagar kaya yang punya harta melimpah,
Ia bukanlah eksekutif muda yang sukses dengan bisnisnya,

Ia hanyalah lelaki sederhana dengan gamisnya, kopyah putih, dan sorban di dada, sungguh ia sangat sederhana. Tapi aku yakin, dengan ketakwaannya, ia lebih tampan dibanding aktor kelas dunia, dengan pemahaman ilmu agamanya yang luas, ia lebih berprestasi dibanding mahasiswa, dengan keagungan akhlaknya, ia pasti dapat menjadi eksekutif yang sukses, dengan keimanan dan kejujurannya, ia pasti dapat menjadi hartawan yang dermawan.

Ia adalah calon imamku. Aku memilihnya bukan karena rupa, harta dan gelarnya, namun karena kesabarannya menjadi "jundi" Allah yang menjaga kalam-Nya.
Karena ia adalah hamba pilihan Allah, ada Al Qur'an dalam jiwanya,
ada Sunnah dalam dirinya, ada akhlak mulia dalam perangainya.
Akupun berharap ia dapat mendidik anak-anakku nanti menjadi seperti dirinya, bahkan mungkin lebih baik.

Allah... Ridhoilah pertunangan kami menuju indahnya pernikahan,
ridhoilah cinta kami melahirkan mujahid-mujahidah Islam,
ridhoilah cinta kami berdakwah dan berjuang di jalan-Mu,
ridhoilah cinta kami hingga ke surga-Mu nanti.
Amiin Ya Rabbal ‘Alamiin... :)

Rabu, 11 Maret 2015

Bidadari Berselendang Bianglala

Ummi...

Ummi telah relakan rahimnya untuk aku hidup,
saat aku terlahir ke Dunia, lembut tangannya merawatku dengan penuh cinta.

Kalau aku nakal, Ummi memarahiku tapi aku tahu marahnya karena Ummi sayang padaku.
Kalau aku menangis karena hal kecil, Ummi juga memarahiku tapi aku tahu karena Ummi tak ingin aku menjadi orang yang lemah.
Ummi ingin aku menjadi wanita yang kuat dan tegar menghadapi apapun yang terjadi.

Ummi selalu menjaga dan mendidikku, agar aku suci dhahir dan bathin.
Ummi juga mengajari aku untuk selalu rapi dan bersih, tentang keindahan dan kecantikan.
Aku tahu itu, karena Ummi ingin aku menjadi wanita yang anggun dan suci,
karena Allah itu indah, dan mencintai keindahan...

Bagai bidadari berselendang bianglala,
Ummi mengajari aku tentang indahnya warna dunia,
Ummi membuat aku tahu untuk apa aku dilahirkan,
Ummi mengajariku makna cinta,
Ummi menemaniku mencari hakikat hidup ini,

Saat ini aku telah dewasa, namun Ummi tak pernah lelah untuk mengajari aku tegar melewati perjuangan panjang tanpa Abi...
dan kami menghaturkan cinta kami untuk Abi, dengan do'a, usaha dan prestasi tiada henti.

*Kangen Ummi Abi...~_~



Surat Rindu untuk Abi

Dear Allah...

Sengaja hamba tulis surat rindu ini untuk Abi dan hanya Engkau Allahku yang dapat menyampaikannya.Hamba pernah mendengar sebuah hadis Rasul yang menceritakan,
bahwa ruh yang telah lepas dari jasadnya ibarat manusia yang sedang terombang-ambing di tengah lautan. Hanya amal sholihnya, ilmu yang terus mengalir, do'a anak dan keluarganya yang mampu menolongnya.

Malam ini hamba sangat rindu Abi,
rindu suaranya,
rindu canda tawanya,
rindu kasih sayangnya,
dan rindu menjadi makmum tarawihnya.
Ini Ramadhan kedua tanpa Abi,
namun sedih dan sesak di dada ini masih sama seperti tahun pertama itu...
Ingin...sekali hamba menemuinya meski hanya dalam mimpi.

Allah... Hamba tak dapat berbuat apa-apa,
hamba hanya mohon kabulkan do'a hamba untuk Abi,
ampunilah dosanya,
terangilah tempatnya,
luaskanlah dan bahagiakanlah Abi di sana dalam keridhoan cinta-Mu.

Sampaikan salam rindu kami untuk Abi,
rindu yang kami rangkai menjadi bait-bait do'a,
cinta yang kami semai dengan pengabdian dan prestasi tanpa henti.

Sejarah tentang Abi, kenangan tentang Abi,
didikan dan ajarannya,kebaikan dan ketulusannya,
semoga menjadi amal kebaikan yang akan selalu menerangi tempatnya di sisi-Mu.
Ya Allah, hamba mohon jagalah Abi dalam kebahagiaan dan kedamaian.
Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin...


Selasa, 10 Maret 2015

Bagian Mimpi-mimpiku

Bismillah… Dear Allah,

Malam ini aku sedang mengedit proposal skripsiku yang kemarin sudah diujikan, sudah hampir selesai, tapi pikiran lagi inget Ummi Abi, jadi kangen... Padahal baru tadi aku pamit kepada beliau.
Allah, Aku tidak salah bukan, jika aku ingin menjadi wisudawan terbaik UIN Maulana Malik Ibrahim 2010? Apakah aku berlebihan??? Aku hanya ingin membahagiakan Ummi Abiku di hari wisuda nanti.

Aku ingin mendapat beasiswa S2, agar tidak membebani Ummi Abi. Aku ingin menjuarai MSQ di MTQ Nasional 2010, agar dapat kuukir senyum bahagia di wajah Ummi Abi. Karena aku tak dapat membalas jasa dan perjuangan beliau selain dengan do’a dan prestasiku, ridhoi hamba ya Allah. Amin.
01:14 pm. Malang, 28 Januari 2010.

Baru saja aku kirim sms buat Ummi, aku sampaikan bahwa aku merindui Ummi dan Abi. Lalu Ummi membalasnya, Ummi juga dan selalu mendoakan aku. Syukran Allah… Aku bahagia, semoga ridho-Mu senantiasa menyertai langkah kami. Amin.
02:31 pm. Malang, 28 Januari 2010

Alhamdulillah ya Allah, sudah selesai… saya istirahat dulu ya...Goog Luck for Tomorrow Morning… Amin.
03:19 pm. Malang, 28 Januari 2010

Bismillah…Dear Allah…
Hari ini kembali aku lanjutkan kegiatanku menulis skripsi, baru BAB I dan sebagian BAB II, ternyata masih butuh lebih banyak reverensi, jadi pusing, hehe… tapi hari ini juga aku mau ke perpustakaan, aku harus selesaikan BAB II dan BAB III. Ridhoi aku Allah… Maaf, aku masih berhalangan untuk memberikan kado kecilku pada-Mu dengan sholat dan mengaji kalam-Mu. Tapi besok kalo sudah suci lagi, aku janji akan rajin tahajjud… karena aku merindui-Mu…Aku ingin merasakan dekap hangat-Mu, aku ingin meminta yang terbaik untuk UmmiAbiku. Tunggu aku Allah…

07:46 am. Malang, 29 Januari 2010
Dear Allah… sejak tadi pagi aku sudah membaca beberapa referensi, berupa buku yang aku pinjam dari perpustakaan, hingga pukul 10.30, akhirnya aku capek. Lalu aku online cari referensi di internet, gak sengaja bukaFacebook, eh ternyata ngobrol sama orang India, hehe… lucu!

Tapi, aku sedih dapat telepon dari Ummi, Abi sakit dan harus diopname karena over dosis minum obat dari Dokter. Aku sedih… Allah… Sembuhkan Abiku… Amin. Alhamdulillah, pukul 16.10 aku telpon Ummi, ternyata Abi sudah baikan, aku juga sempat bicara dengan Abi, aku rindu beliau Allah… Aku mohon lindungilah beliau berdua. Amin.
Aku jadikan semua ini cambuk semangat untuk segera menyelesaikan skripsiku ini, hingga saat ini aku sudah menyelesaikan BAB I dan BAB II, ternyata banyak sub bahasan yang perlu aku sempurnakan, itu sebabnya aku belum beranjak menuju BAB III. Tapi besok, aku harus menyelesaikan BAB III. Aku janji Allah. Ridhoi aku ya!^-^ Amin…

05.15 pm. Malang, 30 Januari 2010
Dear Allah… Alhamdulillah, sekarang skripsiku sudah selesai sampai BAB III, ternyata tidak harus menunggu besok, karena aku sudah berjanji pada-Mu. Tapi aku rasa akhir BAB II belum sempurna, aku break dulu ya, aku mau baca buku lagi, mungkin nanti dapat inspirasi baru.
I miss you Allah. Aku titip Ummi Abiku, Dik Nain, Mbak Anya’, Mbah Nun, Mbah Amah dan Om Ilham, juga Uul yang setia mengabdi pada keluargaku. Terimakasih tiada tara atas rahmat-Mu yang tak terbatas.

09.11 pm. Malang, 30 Januari 2010
Dear Allah…
Lama sudah, aku tak kuasa menuliskan kata hati… Banyak hal yang terjadi selama ini, menemui Dosen Pembimbing, observasi, dan… 5 hari aku menemani Abi di RSU Kraksaan dan 10 hari aku merawat Abi di Rumah. Semua itu menjadikan aku semakin dewasa menghadapi hidup ini.
Saat ini… aku ingin memulai semangat baruku, setelah lama pergi sejak satu setengah bulan yang lalu. Allah telah menolongku lewat tangan orang lain. Tapi yang pasti aku tetap mengerjakan skripsiku sendiri.
Dear Allah… Jika boleh aku meminta, aku hanya memohon, TETAPKAN NIAT dan SEMANGAT dalam hati dan jiwa ini. Agar aku dapat menyelesaikan skripsi dengan sempurna.

Ada seseorang yang hadir dalam lorong semangatku, dia adalah Kak Nadhif. Dia juga hafal Qur’an dan pandai dalam bidang tafsir, jadi aku bisa konsultasi tentang ayat atau hadits yang aku kutip untuk skripsiku. Terimaksih Allah… Engkau telah menolong dan mendidikku lewat banyak tangan hamba-Mu yang hadir dalam hidupku.
Ummi Abiku… Beliau berdua adalah sumber motivasiku… tidak hanya membantuku lewat do’a, Ummi Abi juga yang mengantarkan aku kepada pihak sekolah untuk wawancara. Subhanalah, semua karena kasih-Mu Allah… Alhamdulillah.

Dear Allah… Alhamdulillah… sudah lama aku tidak menuliskan kisahku menulis skripsi. Tidak terasa ujian skripsipun telah terlewati, tgl.19 dan 21 April 2010. Aku melaksanakan ujian skripsi yang diuji oleh Bapak Dr. H. Asmaun Sahlan, Bapak Drs. H. Bakhrudin Fanani dan Ibu Dra. Hj. Siti Annijat Maimunah, M. Pd. Semua itu dapat kulalui dengan lancar dan sukses (dengan nilai A) karena ridho Allah, syafa’at Rasul-Nya, ridho Ummi Abi dan do’a semua orang yang menyayangiku. Terimakasih Allah… Terhitung sejak tanggal 28 Januari-9 April aku menyelesaikan proposal hingga ujian skripsiku. Perjalanan yang panjang dan penuh perjuangan. Semoga semuanya bernilai ibadah. Amin.
Saat ini aku menunggu hari yudisium dan wisuda, semoga dapat menjadi Sarjana di Dunia dan juga Sarjana yang kelak berhak mendapatkan Surga-Nya, dengan. Amin.

Allah… ridhoi aku untuk dapat melanjutkan S2 dengan beasiswa ya. Amin Ya Rabbal Alamin… Aku ingin meraih cita-citaku, harapan Ummi Abi dan semua keluargaku untuk jadi Dosen. Semoga Engkau ridhoi. Amin Ya Rabbal Alamin.
Alaspandan, 25 April 2010
10:43 AM

Kenangan... (Curahan hati saat menulis skripsi 2010)

Allah mengganti impianku untuk menjadi Sarjana Terbaik dengan menjadi Juara I Duta Bilingual UIN Maliki Malang yang juga dihadiahkan saat hari wisudaku. Syukurku tiada terkira untuk Allah...
Sekarang aku memang belum mendapat beasiswa S2, kemarin sempat hampir dapat di UIN Yogyakarta... Tapi tidak beriring ridho-Nya, aku ketinggalan infonya untuk mengurus administrasi...Namun Allah menggantinya dengan "beasiswa lain", Allah ridhoi aku untuk melunasi SPP S2 dengan hasil usaha mandiri dan meringankan beban Ummi Abiku. Semoga selanjutnya ke depan selalu ada "beasiswa" untuk lanjutkan studi S2 dan S3ku. Amin Ya Rabbal 'Alamin.
Saat ini aku masih mengejar impianku untuk menjadi Juara Terbaik di MTQ Cabang MSQ 2011 di Madiun. Mohon do'anya ya... Amin Ya Rabbal 'Alamin.
"AKU TETAP YAKINI MIMPI-MIMPIKU AKAN JADI NYATA DENGAN RIDHOMU ALLAH"

Alhamdulillah... Allah mewujudkan mimpiku untuk menjadi yang terbaik di MTQ JATIM di MAdiun, sampai akhirnya terpilih mengikuti MTQ Nasional di Ambon Maluku.
5 Mei 2012... ALHAMDULILLAH saya lulus S2 dengan beasiswa penelitian Puslitbang Kemenag RI :)
Sekarang 11 Maret 2015, sudah hampir 3 tahun saya bekerja dan menempuh semester III S3 PAI di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Bismillah wal hamdulillah... Mimpi-mimpiku terus berjalan...tak pernah terhenti...Yakinlah... :)

Berbagi Pengalaman Tentang Sugesti Mimpi

Mimpi-mimpi...

Mungkin kita pernah ragu tentang kemampuan kita meraih cita-cita, pernah putus asa terhadap usaha yang kita lakukan atau merasa hidup ini begitu rumit dengan permasalahan yang tak kunjung usai... Saya pun pernah merasakan hal yang sama, hingga suatu waktu saya menulis di buku harian saya:

  • Allah... Keraguanku tentang satu hal membuatku belajar meyakini kuasa-Mu, karena Engkau adalah Dzat yang tak pernah tidur, selalu setiap setiap waktu mendengar setiap do'a, pinta dan cita-cita yang bergemuruh dalam jiwaku.
  • Bagiku, semua tak akan berakhir selama harapan itu selalu ada.
  • Allah... Aku hanya ingin mengukir senyum bahagia yang tulus dihati dan wajah Ummi Abiku, dan semua orang yang mencintaiku karena-Mu.
  • Jika takdirku telah ditentukan, maka izinkan aku menjemputnya dengan do'a dan ikhtiarku. Karena aku yakin ada kado terindah dari-Mu dalam setiap episode hidupku.
Belajar memahami ayat-Mu "Innama Amruhu Idza Aroda Syaian an Yaqula lahu Kun Fayakun"... Kun itu fi'il amar dan fayakun  itu menggunakan fi'il mudhori'. Itu artinya, kita harus menjalani proses untuk mendapatkan hasil.
Jika untuk sebuah "Kun Fayakun" harus melalui "aroda syaian (Iradah-Mu)", maka aku harus ciptakan "iradah (keinginan yang kuat dalam hati dan jiwaku)" agar dapat kujemput "Iradah-Mu".


Sahabat semua mungkin pernah merasakan hal yang sama... dan pasti ada berbagai cara yang dilakukan untuk mewujudkan mimpi itu. Sedangkan cara yang saya tempuh adalah dengan menulisnya, setiap melihat tulisan itu, saya meyakininya dengan do'a dan berusaha mewujudkannya dengan ikhtiar.

Ada teman yang memotifasi saya untuk menulis 100 impian saya... dan Saya pun menuliskan impian-impian besar dalam hidup saya, tetapi rasanya impian-impian hidup saya lebih dari 100 point, apalagi jika ditambah dengan target studi, tugas-tugas lain atau keinginan untuk memberi manfa'at bagi keluarga, sahabat dan orang lain.
Oleh karenanya  setiap malam sebelum tidur, saya menulis tugas, target, harapan dan keinginan saya untuk esok pagi... Saat malam datang lagi, saya cek list catatan itu, berapakah yang target telah tercapai? terkadang semua dapat saya laksanakan, tetapi sering juga ada beberapa yang tidak terlaksana dan saya pun menuliskan kendalanya dengan objektif. Beberapa point yang belum dapat saya laksanakan itu tidak lantas saya hapus, tapi saya pending untuk mengqodho' (menggantinya) pada hari yang lain... dan Subhanallah dengan ridho-Nya, semua target itu dapat dicapai dan diselesaikan meski dengan "langkah yang sempat tertatih" pada waktu yang tidak disangka saya dapat melakukannya.

Namun semua kembali pada Iradah-Nya, terkadang Allah mengganti mimpi kita dengan takdir yang lebih baik.

"Tulislah mimpi-mimpi kita dengan sebuah pensil, namun berikan penghapusnya pada Allah, izinkan Allah menghapus bagian-bagian yang salah dan menggantinya dengan mimpi yang lebih indah bagimu"

  • Ini hanyalah sebuah ungkapan syukur... saat kesedihan datang, namun berusaha tegar dengan mengingat nikmat-nikmat-Nya. Wallahu A'lam bis Showab...
  • ^^ Keep Smile!

Renungan Kehidupan

Mari kita renungkan kalam sayyidina Ali Karramallahu Wajhah:

Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan
Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tidak berbekas dalam perbuatan

Ada orang baik tapi tidak berakal, ada orang berakal tapi tidak beriman
Ada yang berlisan fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyu` namun sibuk dalam kesendirian
Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombong iblis, ada ahli maksiat tapi rendah hati bagaikan sufi
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, ada yang banyak menangis karena kufur nikmat
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat, ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut
Ada yang berlisan bijak tapi tidak memberi teladan, ada juga penzina yang tampil sebagai figur panutan
Ada yang punya ilmu tapi tidak paham, ada yang paham ilmu tapi tidak mengamalkannya
Ada yang pintar tapi tukang membodohi umat, ada yang bodoh malah sok pintar
Ada yang beragama tapi tidak berakhlaq, ada yang berakhlaq tapi tidak bertuhan
Lalu di antara semua itu, di mana aku berada ?

Belajar Menulis

Menulis...

Satu kata yang mudah, satu aktivitas yang dapat dilakukan oleh semua orang, kapanpun dan dimanapun. Menulis adalah mengungkapkan ide atau pikiran dalam bentuk kata-kata. Ketika aku masih duduk di Sekolah Dasar, Guru memintaku menulis cerita saat berlibur bersama keluarga, akupun dengan semangat menulis cerita indah saat berlibur di Rumah Nenek, atau cerita indahku saat Ayah dan Ibuku mengajakku ke pantai Pasir Putih. Saat aku mengumpulkan tugas dengan buku tulis bergaris, Guruku memberi nilai 9. Ah... indahnya masa itu, aku menulis dengan bebas, dengan bahasaku yang polos tanpa berpikir panjang tentang susunan kata atau ejaan yang benar.

Menjelang remaja, saat aku masuk Madrasah Tsanawiyah, aku tetap menulis kisah indahku bersama keluarga dan teman-temanku dalam buku harian bermotif Hello Kitty, aku menganggap tulah harta karunku, karena dalam buku itu aku curahkan semua perasaanku, rasa senang karena diberi hadiah oleh Ayah dan Ibuku, rasa sedih karena bertengkar dengan Kakakku atau rasa iri pada teman yang prestasinya lebih baik dariku, hingga saat aku bahagia meraih rangking 1 dan mendapat hadiah tabanas dari sekolah. Saat itupun aku menulis dengan "rasa", dan mungkin hanya aku yang mengerti apa maksud tulisanku itu...^^

Waktu terus berjalan, akupun memasuki masa remaja di Madrasah Aliyah, buku harianku tidak lagi bermotif Hello Kitty, tapi bergambar boneka Barbie,  yang aku tulis juga tidak hanya seputar perasaanku, aku mulai senang menuliskan kata-kata motivasi untuk diriku sendiri saat aku down dan sempat putus asa dengan nilai ujianku, "kesuksesan tidak turun dari langit, tapi dari usaha dan do'a yang tanpa henti", itulah satu kalimat yang aku tulis di diary Barbieku. Aku juga mulai menulis tentang perasaan kagumku pada seseorang. Lalu akupun beranggapan bahwa diary Barbieku adalah rahasia terbesarku dan tidak seorangpun yang boleh membuka apalagi membacanya.
Selain itu, belajar menulis ilmiah telah di mulai. Ustadz/ahku memberi tugas untuk menulis makalah, review buku dan resensi buku, meski hanya dengan tulisan tangan.

Masa remaja menuju dewasa. Tak terasa aku telah belajar di bangku kuliah... masa aktualisasi dan mencari jati diri. Aku tetap menulis moment-moment penting dalam episode hidupku, yang berbeda aku tidak lagi menulis di diary Barbieku, tapi berganti pada Ecsecutif Ageda, akupun mulai menulis mimpi-mimpi besar, harapan dan cita-citaku saat lulus nanti. Menulis ilmiah, tentu sudah mulai menjadi rutinitasku, membuat makalah, opini, analisis tesis atau book review... dan akupun menikmatinya, meskipun hingga detik ini aku belum mampu menjadi penulis terkenal, tetapi aku ingin menjadikan menulis sebagai rutinitasku dan semoga tulisanku dapat memberi manfaat untuk orang lain. ^^

(Terimakasih "Guruku" dan semua orang yang memberiku motivasi untuk menulis)