Setelah sekian lama menulis tentang pentingnya belajar, entah kenapa tulisan itu hilang...
Tidak tahu kemana, terhapus begitu saja... Sedih rasanya...
Tapi saya harus terus belajar untuk menulisnya kembali, dan inilah hasilnya. ^_^
Belajar adalah kata kerja, bukan kata benda.
Karena itu, belajar haru terus dilaksanakan, dijalani dan diamalkan.
Belajar bukan hanya untuk dapat menjawab soal-soal ujian,
menyelesaikan beban studi atau memperoleh ijazah dan pekerjaan.
Namun lebih dari itu,
belajar seharusnya jadi kesempatan,
agar kebodohan berubah jadi pengetahuan,
agar keangkuhan berubah jadi kebijaksanaan,
agar pertikaian berubah jadi perdamaian,
agar kemiskinan berubah jadi kesejahteraan,
agar segala keburukan berubah jadi kebaikan.
Belajar tidak harus di kelas, di ruang belajar atau di perpustakaan.
Belajar bisa di mana saja,
di setiap tempat yang kita kunjungi,
di setiap masa yang kita lalui, dan kepada siapa saja yang kita temui.
Marilah kita mulai belajar...
Belajar dari kegagalan untuk menuai kesuksesan,
belajar dari kesalahan untuk menggapai kebenaran,
belajar dari musibah untuk menuai hikmah,
belajar dari celaan untuk mengerti makna pujian,
belajar dari penantian untuk melatih kesetiaan, dan
belajar dari masa lalu untuk masa depan yang lebih baik.
Pelajar yang baik akan mengerti, apa tujuan belajar dan mengapa ia harus belajar.
Pelajar yang mulia adalah mereka yang mau terus belajar kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun.
Pelajar yang istimewa adalah mereka yang mau mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang mereka dapatkan dengan tetap rendah hati dan bijaksana,
karena mereka menyadari bahwa "di atas langit masih ada langit".
Setiap hamba adalah pelajar yang sedang menempuh studi di universitas kehidupan,
Allah sebagai pendidiknya, al Qur'an dan Hadits sebagai kurikulumnya.
Mari terus belajar, jika kita berhenti, berarti kita berhenti untuk hidup.
Jangan pernah lelah, jangan pernah menyerah!
Sampai tiba masanya,
Sang pendidik memberi kita ijazah dan menyatakan bahwa kita lulus dari universitas kehidupan.
[Wallahu A'lam]

Tapi saya harus terus belajar untuk menulisnya kembali, dan inilah hasilnya. ^_^
Belajar adalah kata kerja, bukan kata benda.
Karena itu, belajar haru terus dilaksanakan, dijalani dan diamalkan.
Belajar bukan hanya untuk dapat menjawab soal-soal ujian,
menyelesaikan beban studi atau memperoleh ijazah dan pekerjaan.
Namun lebih dari itu,
belajar seharusnya jadi kesempatan,
agar kebodohan berubah jadi pengetahuan,
agar keangkuhan berubah jadi kebijaksanaan,
agar pertikaian berubah jadi perdamaian,
agar kemiskinan berubah jadi kesejahteraan,
agar segala keburukan berubah jadi kebaikan.
Belajar tidak harus di kelas, di ruang belajar atau di perpustakaan.
Belajar bisa di mana saja,
di setiap tempat yang kita kunjungi,
di setiap masa yang kita lalui, dan kepada siapa saja yang kita temui.
Marilah kita mulai belajar...
Belajar dari kegagalan untuk menuai kesuksesan,
belajar dari kesalahan untuk menggapai kebenaran,
belajar dari musibah untuk menuai hikmah,
belajar dari celaan untuk mengerti makna pujian,
belajar dari penantian untuk melatih kesetiaan, dan
belajar dari masa lalu untuk masa depan yang lebih baik.
Pelajar yang baik akan mengerti, apa tujuan belajar dan mengapa ia harus belajar.
Pelajar yang mulia adalah mereka yang mau terus belajar kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun.
Pelajar yang istimewa adalah mereka yang mau mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang mereka dapatkan dengan tetap rendah hati dan bijaksana,
karena mereka menyadari bahwa "di atas langit masih ada langit".
Setiap hamba adalah pelajar yang sedang menempuh studi di universitas kehidupan,
Allah sebagai pendidiknya, al Qur'an dan Hadits sebagai kurikulumnya.
Mari terus belajar, jika kita berhenti, berarti kita berhenti untuk hidup.
Jangan pernah lelah, jangan pernah menyerah!
Sampai tiba masanya,
Sang pendidik memberi kita ijazah dan menyatakan bahwa kita lulus dari universitas kehidupan.
[Wallahu A'lam]

Tidak ada komentar:
Posting Komentar