Abiku...
Malam ini, Nanda rindu Abi... di kota sejuta kenangan yang menyimpan banyak kisah tentang perjuangan kita.
Abi pernah bercerita, tentang kisah Abi saat pertama kali kuliah di Malang, tentang pekerjaan Abi sebagai pegawai PLKB dan setiap tahun ada diklat di Malang, atau tentang bisnis Abi yang berawal di Malang,
ya itulah Abiku selalu semangat tak kenal lelah...
Abi masih ingat...? waktu pertama kali Abi mengenalkan Nanda dengan kota Malang? Pukul 21.00 kita berangkat dari Terminal Bungurasih Surabaya, saat itu Abi meyuruhku belajar berani naik Bis sendiri, Aku duduk di bangku depan dan Abi mengawasiku di bangku belakang. Tepat pukul 24.00 kita sampai di UIN Malang, Abi menitipkan aku di kos Mbak Nunik (sepupu Abi) dengan bekal apa adanya. Abi berpesan: “Anak Abi harus mandiri dan harus berani sukses!” setelah itu Abi langsung pulang ke Probolinggo.
Abiku...
Pagi itu Nanda sangat bahagia, setelah 1 bulan hidup di Malang, Abi datang menjengukku dengan mengendarai sepeda motor kebanggaan Abi. Ya Allah... saat itu Nanda sangat terharu, betapa Abi rela mengorbankan waktu dan tenaga, melewati ratusan kilo meter jarak Probolinggo-Malang hanya untuk melihat keadaanku, memberiku uang untuk keperluan kuliahku dan mengantar titipan Ummi untukku. Sebelum pulang Abi berpesan: “Ingat, jaga diri baik-baik, rajin ibadah, rajin belajar dan jangan terpengaruh pergaulan yang tidak bermanfaat.” Sejak saat itu, aku benar-benar menata niat untuk memulai hidupku menjadi mahasiswa yang sukses dan membahagiakan Ummi Abiku.
Abiku...
Nanda sangat bahagia... saat Nanda dapat mempersembahkan prestasi dengan IPK. 4.00 untuk Ummi Abi, saat itu Abi bilang: “Alhamdulillah Anak Abi rajin belajar ya...” lalu Abi membelikan Handpone sebagai hadiah untukku. Dan itulah Handpone pertamaku. Sejak itu, setiap hari Abi Ummi selalu menelponku... Bahagianya hati ini. Selama menempuh masa studi di Malang, aku banyak belajar dari sikap Abi, kadang Abi keras saat aku merengek minta pulang, tapi sangat perhatian saat aku bercerita tentang kegiatan belajar dan organisasiku yang sangat padat. Aku tahu dari nada bicara Abi di telpon, Abi bangga, tapi Abi tak pernah mengungkapkan kata-kata itu, karena itulah Abi, sosok unik yang kasih sayangnya terwujud dalam perbuatan, bukan kata-kata.
Abiku...
Masih ingat kan waktu Abi, Ummi dan De’Nain mengunjungi Nanda di Malang, lalu kita berempat jalan-jalan ke Masjid Turen, saat itu Nanda sangat bahagia karena sepanjang perjalanan Abi selalu ceria dan bersenda gurau, lalu kita berfoto bersama, Abi merangkul Ummi dengan manja... Abi mulai tampak romantis...
Jujur Nanda sangat bahagia melihat Ummi Abi berdua. ^-^
Abiku...
Hari itu Nanda sangat terkejut, saat sadar tiba-tiba Nanda terbaring lemah di Rumah Sakit Unisma Malang karena ditabrak motor, lalu pukul 03.00 Abi datang dengan ciuman di keningku disertai air mata, menyadarkan Nanda bahwa Nanda masih hidup... Nanda pun menagis, bukan karena Nanda sakit, tapi karena Nanda terharu melihat sosok Abi yang rela berangkat malam hari ke Malang demi Nanda. Abi... Nanda sangat sayang Abi... ^^
Abiku...
Puncak kebahagian Nanda di kota Malang, adalah saat Abi hadir di hari wisudaku, dengan pakaian batik sarimbit berpasangan dengan Ummi tercinta ^^ Memasuki ruang wisuda, lalu mendengar nama Abi disebut saat Nanda akan maju ke panggung kehormatan Mahasiswa Berprestasi, lalu terdengar panitia menyebutkan “Nury Firdausia Putri dari Bapak Drs. H. Achmad Sanhaji, sebagai Mahasiswa Berprestasi Juara 1 Duta Bilingual 2010 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang”. Ah ... rasanya aku ingin lagi memeluk Abi dan berkata, “Terimakasih tak terkira Abi, akhirnya Nanda dapat melewati perjuangan ini”. Mbak Nia dan Dik Nain juga ikut, lalu kita berfoto bersama. That is my special day...^^
Abiku...
Saat Nanda sudah lulus S1, Abi mewajibkan Nanda masuk S2. Dengan segala usaha, do’a dan keyakinan, akhirnya Nanda menempuh studi S2 juga di Kota Malang. Abi tetap berpendapat, bahwa S2 UIN yang terbaik ^^ Alhamdulillah... Nanda dapat melewatinya... Tapi, saat memasuki semester ke-tiga, Nanda sangat sedih karena Abi sering masuk Rumah Sakit, penyakit jantung Abi kambuh lagi. Puncaknya, saat Abi masuk ruang ICU penyakit jantung RS. Waluyojati Kraksaan-Probolinggo, 2 hari dirawat di ICU tapi Abi melarang Ummi untuk mengabari Nanda, agar Nanda tetap konsentrasi belajar dan mengikuti seleksi MSQ Nasional di Surabaya. Namun, akhirnya kita bertemu di Malang, karena Abi dirujuk ke RS. Panti Nirmala-Malang untuk melakukan cuci darah, sebab tensi ginjal Abi sangat tinggi.
Saat itu, kucium tangan Abi dengan penuh hormat, kugenggam erat dan kubisikkan “Abi harus kuat dan Abi pasti sembuh”, tapi Abi hanya tersenyum... kubisikkan lagi, “Allah sayang Abi, kami semua juga sayang Abi,” lalu Abi memanggil Ummi dan kami semua, sambil berbisik lirih, “Abi sesak... Abi sudah tidak kuat lagi... Allah...”
itulah kata terakhir Abi...
dan di Kota Malang Abi menutup mata untuk selamanya.
Ya Rabb... Terimalah Abi di tempat mulia di sisi-Mu, ampunilah dosanya, terangilah kuburnya dan jauhkanlah dari siksa-Mu karena Kasih-Mu melebihi segalanya. Terimakasih Allah, Engkau panggil Abi dengan Husnul Khotimah, mengucap Asma-Mu, badannya bersih, sangat bersih tanpa kotoran sedikitpun, wajahnya hangat dengan raut wajah yang tenang.
Subhanallah... prosesi pemakamannya di hadiri banyak Kiyai dan jama’ah. Allahummagfirlahu ya Allah... Seringkali kami bermimpi Abi datang dengan senyuman, wajahnya jernih, bajunya putih bersih, badannya sehat dan Abi berpesan agar kami ta’at pada perintah Allah.
Abiku...
Terlalu banyak kisah tentang kita dan kota Malang yang sangat berkesan dan bersejarah, yang masih sulit Nanda ungkapkan lewat tulisan ini. Dan dengan tulisan pendek ini, Nanda ingin Abi tahu, bahwa Nanda sayang, Nanda cinta, Nanda rindu dan selalu mendo’akan Abi.
Ya Allah Tuhanku yang Maha Kuasa, Hamba ridho Abi bersama-Mu, jagalah Abiku di sisi-Mu, dan sampaikan salam rindu hamba untuk Abi (Lailah Jum'ah Mubarokah Abi...).
Abi... Hadirmu sebagai malaikatku selalu kunanti dalam hidupku, tetapi Allah berkehendak lain... Allah ingin Abi merasakan nikmatnya hidup di sisi-Nya yang mulia, sebagai balasan atas kebaikan dan perjuangan Abi selama ini.
Abi selalu ada di hati Nanda, do’a Nanda selalu temani Abi di sana.
Ya Ayyatuhan Nafsul Muthmainnah Irji’iy Ila Rabbiki Rodhiyatan Mardiyah,
Fadkhuliy fi ‘Ibadiy Wad Khuliy Jannatiy.


Abi pernah bercerita, tentang kisah Abi saat pertama kali kuliah di Malang, tentang pekerjaan Abi sebagai pegawai PLKB dan setiap tahun ada diklat di Malang, atau tentang bisnis Abi yang berawal di Malang,
ya itulah Abiku selalu semangat tak kenal lelah...
Abi masih ingat...? waktu pertama kali Abi mengenalkan Nanda dengan kota Malang? Pukul 21.00 kita berangkat dari Terminal Bungurasih Surabaya, saat itu Abi meyuruhku belajar berani naik Bis sendiri, Aku duduk di bangku depan dan Abi mengawasiku di bangku belakang. Tepat pukul 24.00 kita sampai di UIN Malang, Abi menitipkan aku di kos Mbak Nunik (sepupu Abi) dengan bekal apa adanya. Abi berpesan: “Anak Abi harus mandiri dan harus berani sukses!” setelah itu Abi langsung pulang ke Probolinggo.
Abiku...
Pagi itu Nanda sangat bahagia, setelah 1 bulan hidup di Malang, Abi datang menjengukku dengan mengendarai sepeda motor kebanggaan Abi. Ya Allah... saat itu Nanda sangat terharu, betapa Abi rela mengorbankan waktu dan tenaga, melewati ratusan kilo meter jarak Probolinggo-Malang hanya untuk melihat keadaanku, memberiku uang untuk keperluan kuliahku dan mengantar titipan Ummi untukku. Sebelum pulang Abi berpesan: “Ingat, jaga diri baik-baik, rajin ibadah, rajin belajar dan jangan terpengaruh pergaulan yang tidak bermanfaat.” Sejak saat itu, aku benar-benar menata niat untuk memulai hidupku menjadi mahasiswa yang sukses dan membahagiakan Ummi Abiku.
Abiku...
Nanda sangat bahagia... saat Nanda dapat mempersembahkan prestasi dengan IPK. 4.00 untuk Ummi Abi, saat itu Abi bilang: “Alhamdulillah Anak Abi rajin belajar ya...” lalu Abi membelikan Handpone sebagai hadiah untukku. Dan itulah Handpone pertamaku. Sejak itu, setiap hari Abi Ummi selalu menelponku... Bahagianya hati ini. Selama menempuh masa studi di Malang, aku banyak belajar dari sikap Abi, kadang Abi keras saat aku merengek minta pulang, tapi sangat perhatian saat aku bercerita tentang kegiatan belajar dan organisasiku yang sangat padat. Aku tahu dari nada bicara Abi di telpon, Abi bangga, tapi Abi tak pernah mengungkapkan kata-kata itu, karena itulah Abi, sosok unik yang kasih sayangnya terwujud dalam perbuatan, bukan kata-kata.
Abiku...
Masih ingat kan waktu Abi, Ummi dan De’Nain mengunjungi Nanda di Malang, lalu kita berempat jalan-jalan ke Masjid Turen, saat itu Nanda sangat bahagia karena sepanjang perjalanan Abi selalu ceria dan bersenda gurau, lalu kita berfoto bersama, Abi merangkul Ummi dengan manja... Abi mulai tampak romantis...
Jujur Nanda sangat bahagia melihat Ummi Abi berdua. ^-^
Abiku...
Hari itu Nanda sangat terkejut, saat sadar tiba-tiba Nanda terbaring lemah di Rumah Sakit Unisma Malang karena ditabrak motor, lalu pukul 03.00 Abi datang dengan ciuman di keningku disertai air mata, menyadarkan Nanda bahwa Nanda masih hidup... Nanda pun menagis, bukan karena Nanda sakit, tapi karena Nanda terharu melihat sosok Abi yang rela berangkat malam hari ke Malang demi Nanda. Abi... Nanda sangat sayang Abi... ^^
Abiku...
Puncak kebahagian Nanda di kota Malang, adalah saat Abi hadir di hari wisudaku, dengan pakaian batik sarimbit berpasangan dengan Ummi tercinta ^^ Memasuki ruang wisuda, lalu mendengar nama Abi disebut saat Nanda akan maju ke panggung kehormatan Mahasiswa Berprestasi, lalu terdengar panitia menyebutkan “Nury Firdausia Putri dari Bapak Drs. H. Achmad Sanhaji, sebagai Mahasiswa Berprestasi Juara 1 Duta Bilingual 2010 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang”. Ah ... rasanya aku ingin lagi memeluk Abi dan berkata, “Terimakasih tak terkira Abi, akhirnya Nanda dapat melewati perjuangan ini”. Mbak Nia dan Dik Nain juga ikut, lalu kita berfoto bersama. That is my special day...^^
Abiku...
Saat Nanda sudah lulus S1, Abi mewajibkan Nanda masuk S2. Dengan segala usaha, do’a dan keyakinan, akhirnya Nanda menempuh studi S2 juga di Kota Malang. Abi tetap berpendapat, bahwa S2 UIN yang terbaik ^^ Alhamdulillah... Nanda dapat melewatinya... Tapi, saat memasuki semester ke-tiga, Nanda sangat sedih karena Abi sering masuk Rumah Sakit, penyakit jantung Abi kambuh lagi. Puncaknya, saat Abi masuk ruang ICU penyakit jantung RS. Waluyojati Kraksaan-Probolinggo, 2 hari dirawat di ICU tapi Abi melarang Ummi untuk mengabari Nanda, agar Nanda tetap konsentrasi belajar dan mengikuti seleksi MSQ Nasional di Surabaya. Namun, akhirnya kita bertemu di Malang, karena Abi dirujuk ke RS. Panti Nirmala-Malang untuk melakukan cuci darah, sebab tensi ginjal Abi sangat tinggi.
Saat itu, kucium tangan Abi dengan penuh hormat, kugenggam erat dan kubisikkan “Abi harus kuat dan Abi pasti sembuh”, tapi Abi hanya tersenyum... kubisikkan lagi, “Allah sayang Abi, kami semua juga sayang Abi,” lalu Abi memanggil Ummi dan kami semua, sambil berbisik lirih, “Abi sesak... Abi sudah tidak kuat lagi... Allah...”
itulah kata terakhir Abi...
dan di Kota Malang Abi menutup mata untuk selamanya.
Ya Rabb... Terimalah Abi di tempat mulia di sisi-Mu, ampunilah dosanya, terangilah kuburnya dan jauhkanlah dari siksa-Mu karena Kasih-Mu melebihi segalanya. Terimakasih Allah, Engkau panggil Abi dengan Husnul Khotimah, mengucap Asma-Mu, badannya bersih, sangat bersih tanpa kotoran sedikitpun, wajahnya hangat dengan raut wajah yang tenang.
Subhanallah... prosesi pemakamannya di hadiri banyak Kiyai dan jama’ah. Allahummagfirlahu ya Allah... Seringkali kami bermimpi Abi datang dengan senyuman, wajahnya jernih, bajunya putih bersih, badannya sehat dan Abi berpesan agar kami ta’at pada perintah Allah.
Abiku...
Terlalu banyak kisah tentang kita dan kota Malang yang sangat berkesan dan bersejarah, yang masih sulit Nanda ungkapkan lewat tulisan ini. Dan dengan tulisan pendek ini, Nanda ingin Abi tahu, bahwa Nanda sayang, Nanda cinta, Nanda rindu dan selalu mendo’akan Abi.
Ya Allah Tuhanku yang Maha Kuasa, Hamba ridho Abi bersama-Mu, jagalah Abiku di sisi-Mu, dan sampaikan salam rindu hamba untuk Abi (Lailah Jum'ah Mubarokah Abi...).
Abi... Hadirmu sebagai malaikatku selalu kunanti dalam hidupku, tetapi Allah berkehendak lain... Allah ingin Abi merasakan nikmatnya hidup di sisi-Nya yang mulia, sebagai balasan atas kebaikan dan perjuangan Abi selama ini.
Abi selalu ada di hati Nanda, do’a Nanda selalu temani Abi di sana.
Ya Ayyatuhan Nafsul Muthmainnah Irji’iy Ila Rabbiki Rodhiyatan Mardiyah,
Fadkhuliy fi ‘Ibadiy Wad Khuliy Jannatiy.


1 komentar:
Sangat manis.. Terlalu manis, saya hampir menangis.. Tapi saya tahan.. Hehe.. Di tempat umum ehh.. :v
Oh ya, salam kenal yah.. tulisannya menarik
Posting Komentar